Juru.Buku #9 : Scarcity :Why Having Too Little Means So Much
Scarcity: Why Having Too Little Means So Much (Sendil Mullainathan dan Eldar Shafir, 2013). Juru.Buku Scarcity adalah Hilma Suciandari Lahay, pejalan yang senang bepergian untuk urusan pekerjaan karena di sela-sela jeda bisa membaca buku tentang apa saja. Sudah mengunjungi dan berinteraksi dengan 118 desa di 18 kabupaten, dan saat ini lebih senang membuat event-event untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan berjejaring.
Scarcity. Mengapa orang yang gajinya pas-pasan, otaknya cenderung menjadi tulalit. Buku ini menjelaskan psikologis otak manusia, yang disimpulkan dari serangkaian penelitian oleh tim dari Harvard dan Princeton. “Daya kognisi orang dengan penghasilan yang pas-pasan atau bahkan terbatas, akan makin menurun, dan kemampuannya untuk melakukan problem solving menjadi makin memburuk.”
Di dalam buku ini scarcity bisa terjadi bukan hanya dalam urusan finansial, tetapi semua aspek dalam kehidupan; waktu, kasih sayang, kesehatan. Menjelaskan mengapa orang sibuk akan tidak pernah punya waktu karena otaknya terus-terusan memikirkan cara untuk memenuhi semua tenggat waktu. sehingga kapasitas otak menjadi berkurang dan terjebaklah dia di dalam Scarcity effect.
Meskipun solusinya adalah dua pedoman klise yang semua orang sudah tahu, tetapi buku ini tetap menarik untuk dibaca karena setidaknya membuat kita mengerti mengapa scarcity itu terjadi dan bagaimana menghindarinya. ““The more we understand the dynamics of how scarcity works upon the human mind, the more likely we can find ways to avoid or at least alleviate the scarcity trap.”
jurubuku #mejabelajar #scarcity #sustainability #sustainingsustainability #remarkasia