Juru.Buku #10 : The Road To Java Coffee
Setiap komoditi selalu mempunyai sejarah. Ia hadir sebagai bagian peradaban manusia—bahkan membentuk peradaban—melalui warna sejarah yang panjang. Termasuk kopi. Kopi dalam perjalanan bahkan menorehkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Pekat hitam kopi, aroma dan rasanya adalah sebuah episode sejarah sarat eksplopitasi.
The Road To Java Coffee karya Prawoto Indarto (2013), adalah sebuah buku yang mengupas seluk beluk dan sejarah kopi di bentang Indonesia, di Pulau Jawa. Berawal sekitar abad 16. VOC mendapat hak untuk membuka kantor perdagangan di dua kota pelabuhan di Yaman yaitu Mocha dan Eden. Dari dua kota pelabuhan ini kopi diedarkan ke seluruh jazirah Arab. Dari situ Belanda merasa memilki peluang untuk memasarkan kopi ke seluruh Asia dan juga Eropa dan ternyata sangat menguntungkan. Belanda mulai berpikir untuk memiliki kebun kopi sendiri agar mendapat keuntungan yang berlipat. Pada 1658 Belanda menguasai Ceylon dan menemukan satu kebun kopi dari para pedagang Arab. Dari situlah awal mula Belanda menemukan sistem budidaya tanaman kopi secara akurat. Pada 1696 mulailah perjalan baru bagi kopi: tanaman kopi mulai dibawa ke Jawa.
Tanaman kopi pertama kali ditaman oleh Belanda di Batavia di daerah yang namanya Kedawung, tapi gagal. Kemudian pada tahun 1699 kembali ditanam di daerah bantaran sungai Ciliwung, Mister Cornelis, kampung Melayu dan beberapa tempat lain dan berhasil tumbuh dengan baik. Pada 1706 benih dan hasil tanaman kopi dari daerah tersebut dibawa ke Amsterdam untuk diteliti dan ternyata hasilnya bagus. Lantas Amsterdam memerintahkan agar Gubernur Jenderal VOC menanam kopi di Pulau Jawa.
#remarkasia #theroadtojavacoffee #10