Sustainability 17A #22
Bersepeda: Hidup Sehat Merawat Bumi
Dwi R. Muhtaman,
sustainability learner
Bagian 3 dari 3 Tulisan
Sekarang mari kita lihat survey bersepeda yang berbeda. Survey global ini diselenggarakan oleh coya.com, sebuah perusahaan asuransi yang menaruh perhatian pada kelangsungan hidup planet Bumi, dengan tajuk Global Bicycle Cities Index 2019.
“Di Coya, tulis website mereka, bersepeda ada dalam DNA kita.” Sebagai spesialis asuransi digital sepeda dan juga pengendara sepeda yang berkomitmen, para pengelola Coya sangat percaya bahwa pengendara sepeda harus bebas bergerak dari A ke B, tanpa harus khawatir tentang kualitas jalan, keselamatan atau pencurian sepeda. Karena itu mereka menyelenggarakan survey kota mana di seluruh dunia yang meningkatkan kondisi bersepeda secara keseluruhan, serta mendorong penggunaan sepeda sebagai moda transportasi yang sehat dan berkelanjutan. Kemudian memberi peringkat pada upaya masing-masing lokasi untuk menentukan kota bersepeda terbaik. “Mobilitas masa depan ada di dua roda,” demikian yang dipercaya Coya.
Untuk melakukan penelitian, pertama-tama dimilih kota-kota di seluruh dunia termasuk kota bersepeda tradisional, serta beberapa lokasi yang kurang dikenal memperbaiki infrastruktur sepeda mereka. Kemudian, dianalisis setiap lokasi untuk beberapa faktor yang menentukan apakah sebuah kota baik untuk bersepeda atau tidak. Sebagai permulaan, dilihat persentase pengguna sepeda, karena ini merupakan indikasi besar dari keseluruhan kondisi bersepeda, tetapi juga persyaratan dasar seperti keselamatan, kejahatan terkait sepeda dan infrastruktur jalan. Penelitian ini termasuk jumlah sepeda curian, kematian dan kecelakaan bersepeda, panjang jalan khusus bersepeda, investasi kualitas jalan dan banyak lagi.
Selanjutnya, karena banyak pengendara sepeda santai dipengaruhi oleh kondisi cuaca, lalu ditentukan jam rata-rata sinar matahari, jumlah curah hujan dan jumlah hari cuaca ekstrem untuk melukiskan gambaran keseluruhan iklim di setiap kota. Mempertimbangkan bahwa ekonomi berbagi adalah industri bernilai miliaran dolar, maka dimasukkan informasi tentang antusiasme dalam berbagi sepeda dengan melihat volume sepeda yang digunakan bersama (shared bike), serta jumlah stasiun berbagi dan sewa di setiap kota. Akhirnya, untuk menentukan lokasi mana yang lebih baik bagi pengendara sepeda dan komunitas mereka, dimasukkan popularitas acara khusus terkait bersepeda seperti Hari Tanpa Mobil dan faktor Critical Mass. Kemudian dilakukan pemeringkatan semua faktor untuk menentukan kota bersepeda terbaik secara keseluruhan.
Jadi terdapat 16 indikator detil yang diukur: Weather, Bicycle Theft, Investment & Infrastructure Quality, Sharing, % Bicycle Usage, Safety, Infrastructure, No Car Day?, Fatalities/100k Cyclists, Number of Bicycle Shops/100k Cyclists, Number of Bicycle Sharing & Rental Stations/100k Cyclists, Critical Mass, Accidents/100k Cyclists, Specialised Roads & Road Quality, Number of Shared Bicycles/100k Cyclists, Event. Masing-masing indikator ini diberi skor.
Pemilihan Kota. Terdapat 90 kota yang dipilih karena kesediaan mereka untuk berinvestasi dan mengerjakan inisiatif untuk meningkatkan infrastruktur dan keselamatan bersepeda. Studi ini tidak mencerminkan kota terbaik dan terburuk untuk bersepeda, tetapi lebih mengevaluasi iklim bersepeda untuk 90 kota ini berdasarkan faktor yang terkait dengan pengguna sepeda.
Ukuran Kota: S adalah singkatan dari kota dengan penduduk kurang dari 500.000, M untuk kota dengan antara 500.000 dan 999.999 penduduk dan L untuk kota dengan 1 juta penduduk ke atas.
Studi ini berfokus pada enam kategori utama dengan faktor-faktor berikut yang membuat kota ini ramah bersepeda:
- Weather
- Percentage Bicycle Usage.
- Crime & Safety: Fatalities / 100,000 Cyclists, Accidents / 100,000 Cyclists, Bicycle Theft Score.
- Infrastructure: Number of Bicycle Shops / 100,000 Cyclists, Specialised Roads & Road Quality Score, Investment & Infrastructure Quality Score.
- Sharing: Number of Bicycle Sharing & Rental Stations / 100,000 Score, # Shared Bicycles / 100,000 Score.
- Events: No Car Day, Critical Mass Score.
Pembobotan rata-rata digunakan untuk semua faktor sehingga muncul skor terakhir untuk setiap kategori/indikator. Misalnya Skore Cuaca dihasilkan dari menganalisis dan menghimpun Jam Harian Sinar Matahari, Cuaca Huja dan Ekstrim pada setiap kota yang dinilai.
Semua informasi yang dihimpun merupakan data terbaru yang tersedia di masing-masing kota. Maka berdasarkan survey ini Utrecht, Netherlands menempati urutan pertama sebagai kota yang mempunyai kondisi terbaik untuk bersepeda. Diikuti masing-masing Munster, Germany pada peringkat dua, Antwerp, Belgium peringkat tiga, Copenhagen, Denmark peringkat empat dan Amsterdam, Netherlands pada peringkat lima. Berbeda dengan survey dari Copenhagenize Index 2019, yang menempatkan Copenhagen sebagai kota terbaik untuk bersepeda, Global Bicycle Cities Index 2019 menempatkan Copenhagen pada posisi ke empat. Indikator dan jumlah kota yang disurvey memang jauh berbeda.
Cina menempatkan tiga kota yang masuk dalam Global Index ini: Hangzhou, China (peringkat 7 dengan nilai 52.55%); Beijing, China (peringkat 38 dengan nilai 35.91%) dan Shanghai, China (peringkat 51 dengan nilai 32.51%).
Bagaimana dengan Indonesia? Dengan jumlah 415 kabupaten dan 93 kota, rupanya Indonesia hanya menempatkan satu saja wakilnya dalam peringkat Global Bicycle Cities Index 2019: Jakarta. Jakarta harus puas bercokol pada peringkat 85 dari 90 kota dunia dengan skor 21.66 lebih baik 3 peringkat dari Bangkok yang menduduki peringkat 88. Masih banyak yang harus dikerjakan bagi kota/kabupaten di Indonesia jika ingin mengembangkan kota/kabupaten menjadi kota yang ramah terhadap bersepeda.
Peringkat | Kota | Skor | Ukuran Kota |
1 | Utrecht, Netherlands | 77.84 | S |
2 | Munster, Germany | 65.93 | S |
3 | Antwerp, Belgium | 60.51 | S |
4 | Copenhagen, Denmark | 60.46 | M |
5 | Amsterdam, Netherlands | 60.24 | M |
24 | Tokyo, Japan | 40.26 | L |
50 | Seattle, United States | 32.93 | M |
52 | Singapore, Singapore | 31.62 | L |
55 | Oslo, Norway | 31.31 | M |
69 | Seoul, South Korea | 27.67 | L |
85 | Jakarta, Indonesia | 21.66 | L |
88 | Bangkok, Thailand | 18.9 | L |
90 | Lagos, Nigeria | 11.81 | L |
Mengapa penting untuk terus mengembangkan kota/kabupaten menjadi kota yang ramah terhadap bersepeda? Kota-kota di dunia yang memberi ruang serius bagi pengendara sepeda umumnya adalah kota-kota yang nyaman dan terbaik untuk dihuni, termasuk kota yang sustainable dan kota yang memberi kebahagiaan pada warganya. Baik penghuni maupun pengunjung kota-kota tersebut senang dan mempunyai pengalaman yang mengesankan selama berada di kota tersebut. Copenhagen adalah kota yang paling bahagia di dunia.
Penelitianpun banyak dilakukan tentang manfaat bersepeda, baik dari segi kesehatan tubuh, maupun dari aspek dampak lingkungan. Manfaat Bersepeda. Transportasi aktif meningkatkan kesehatan kita dan kesehatan masyarakat kita. Itu juga menurunkan biaya perawatan kesehatan kita. Semakin banyak orang berjalan dan bersepeda semakin banyak kita menurunkan biaya-biaya itu karena kita mengurangi tingkat obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
Bersepeda dan berjalan juga membuat jalan kita lebih aman dengan mengurangi jumlah mobil di jalan. Tahukah Anda bahwa 98,5% tabrakan di jalan raya terjadi antara kendaraan berbahan bakar? Lebih jauh, jalan-jalan yang terdapat banyak orang berjalan dan bersepeda terbukti mengurangi kejahatan lokal.
Bersepeda dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan Anda dengan:
- Memperbaiki postur / keseimbangan Anda
- Menurunkan tekanan darah Anda
- Meningkatkan energi Anda
- Meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot Anda
- Menurunkan tingkat stres Anda
- Aktivitas fisik mengurangi risiko:
- depresi
- penyakit jantung
- kegemukan
- diabetes onset dewasa
- osteoporosis
- tekanan darah tinggi
- Manfaat lingkungan. Karena kita bersepeda tentu kita tidak lagi menggunakan mobil, sehingga ini juga akan:
- Mengurangi emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim global.
- Mengurangi polusi udara (berjalan dan bersepeda tidak mengeluarkan gas rumah kaca).
- Mengurangi polusi suara dan kemacetan.
- Mengurangi kebutuhan akan tempat parkir dan jalan baru.
- Menghemat ruang hijau yang berharga dari pembangunan.
- Mengurangi jejak ekologis Anda.
- Manfaat ekonomi
Anda menghemat uang – dan menyebabkan lebih sedikit biaya yang kita keluarkan setiap kali Anda berjalan atau bersepeda ketimbang mengemudi mobil.
Menurut sebuah penelitian orang mengeluarkan rata-rata biaya $6.000 – $8.000 per tahun untuk memiliki dan mengoperasikan kendaraan bermotor, tetapi hanya $150 per tahun untuk sepeda. Rata-rata, mengemudi 1 km di mobil Anda biaya $13- $20 dolar. Berjalan atau bersepeda 1 km tidak dikenai biaya. Plus itu memberikan beberapa – atau semua – aktivitas fisik harian yang Anda butuhkan. Kendaraan bermotor menyebabkan lebih banyak urusan di jalan dibandingkan dengan berjalan dan bersepeda.
Sementara itu dari aspek manfaat sosial/keselamatan maka berjalan dan bersepeda berarti: Peningkatan kontak dengan tetangga dan komunitas Anda. Jalan yang lebih tenang dan lebih aman. Lebih banyak bisa “menikmati pemandangan sepanjang jalan.
Dari aspek lingkungan bersepeda memberi kontribusi yang luar biasa baik untuk merawat lingkungan tetap sehat dan bersih. Bersepeda tidak menggunakan bahan bakar. Sepeda membutuhkan energi jauh lebih sedikit daripada mobil. Sepeda tidak memerlukan baterai beracun atau oli motor. Bersepeda tidak berkontribusi pada polusi udara.
Sebuah penelitian yang mengobservasi satu perjalanan pulang pergi sejauh 10 mil 5 hari seminggu selama setahun maka akan berdampak sebagai berikut:
Vehicle | MPG | Gasoline | Emissions |
Mobil Kecil | 35mpg = 14,88 km/liter | 257,4 liter | 0,7 Ton CO2 |
Mobil Menengah | 20mpg = 8,50 km/liter | 469,4 liter | 1,3 Ton CO2 |
SUV / 4 × 4 | 14mpg = 5,95 km/liter | 643,52 liter | 1,9 Ton CO2 |
Dengan bersepeda Anda tidak mengeluarkan semua faktor emisi. Polutan itu dihasilkan dari penggunaan bahan bakar. Dari busa dan plastik di kursi mobil hingga minyak bumi untuk menjalankannya. Setiap mobil adalah pabrik polusi kecil. Beberapa ton limbah dan 1,2 miliar meter kubik udara tercemar dihasilkan hanya dalam pembuatannya! Pada 2008 AS memproduksi 1,6 juta metrik ton bijih penambangan limbah untuk produksi otomotif. Di AS setiap tahun, pengecatan dan pelapisan mobil menghasilkan 40 juta pound atau 18.143.694,8 kg rilis udara dan 24 juta pound atau setara dengan 10.886.216,88 limbah berbahaya.
Selama masa hidup, di jalan, setiap mobil menghasilkan 1,3 miliar meter kubik udara yang tercemar lagi dan menyebarkan 18 kg partikel ban bekas, puing rem dan kikisan permukaan jalan ke atmosfer.
Bersepeda secara signifikan mengurangi emisi transportasi sambil mengurangi kemacetan lalu lintas dan kebutuhan minyak bumi. Jumlah total pound polutan, (terdiri dari hidrokarbon, karbon monoksida, nitrogen oksida dan karbon dioksida), yang dipancarkan per tahun adalah 5,5 kg/tahun (atau 0,44 kg/mil) untuk mobil penumpang dan 7,72 kg/tahun (atau 0,55 kg/mil) untuk truk ringan.
Mobil hybrid jauh lebih besar daripada sepeda. Terdapat 6.350 kg karbon diproduksi dalam produksi setiap kendaraan. Kebanyakan hibrida memerlukan baterai besar seperti baterai nikel logam hidrida yang dikenal sebagai karsinogen, dan telah terbukti menyebabkan berbagai efek teratogenik. Juga, penambangan nikel sering dilakukan di tambang terbuka dengan semua polusi yang menyertainya seiring dengan penggalian lubang besar di tanah.
Hibrida memang menggunakan bahan bakar fosil untuk melaju, sementara sepeda tidak membutuhkannya. Ketika kita bergantung pada mobil untuk transportasi, kita lebih cenderung pergi lebih jauh untuk melakukan tugas dan tidak bergantung pada bentuk transportasi yang sepenuhnya bebas karbon seperti berjalan dan bersepeda. Anda mendukung bisnis lokal Anda ketika Anda sampai di sana dengan sepeda atau berjalan kaki.
The Cyclist pada 24 Juli 2018 mengupas soal manfaat bersepeda pada lingkungan. Bersepeda bukan hanya sarana transportasi yang nyaman, tidak hanya baik untuk diri sendiri tetapi juga brilian untuk komunitas dan lingkungan secara keseluruhan. Berdasarkan telaah The Cyclist itu, penelitian telah membuktikan hubungan antara bersepeda dengan lingkungan yang lebih bersih dan hijau. Dalam makalah penelitian oleh Granville, Rait, Barber & Laird (2001) menyimpulkan bahwa “bersepeda adalah moda transportasi tidak berisik dan tidak menghasilkan karbon yang merusak lingkungan. Selain itu, bersepeda dapat mengurangi kemacetan jalan, stres, dan menghemat uang.
Dalam buku pegangan mereka ‘Why Bikes Are a Sustainable Wonder’, The Sightline Institute menyimpulkan bahwa “Sementara seorang pengemudi tunggal dalam sebuah mobil biasa melepaskan sekitar 0,5 kg CO2 per mil, seorang pengendara sepeda tidak melepaskan apa pun.” Penelitian dari Cavill & Davis (2008) menyimpulkan bahwa “Pengemudi mobil juga menderita paparan polusi dua hingga tiga kali lebih besar daripada pejalan kaki dalam lalu lintas yang bergerak lambat.”
Bersepeda tidak hanya mempromosikan budaya ramah lingkungan tetapi juga meningkatkan kesehatan, kebersamaan, interaksi sosial, dan meninggalkan dampak ekonomi-bersih yang positif pada masyarakat. Oleh karena itu bersepeda membawa dampak positif secara keseluruhan pada pengendara sepeda, masyarakat, dan lingkungan.
Faktor yang paling penting, bersepeda memberi kontribusi untuk merawat bumi yang lebih bersih. Jutaan mobil diproduksi setiap tahun, miliaran barel minyak diekstraksi setiap tahun. Semua aktivitas industri ini mengarah pada pelepasan gas rumah kaca ke udara. Bahan bakar mobil tanpa henti terbakar ke atmosfer.
Penggunaan sepeda seperti dalam penelitian Granville et. al. mengurangi polusi kebisingan dan emisi karbon di jalan. Asap dari mobil, kebisingan dari klakson mobil, ban terbakar, dan oli bocor semua berkontribusi pada lingkungan yang lebih tercemar. Menggunakan sepeda untuk pergi bekerja, sekolah, atau melakukan perjalanan ke taman dapat secara signifikan mengurangi dampak gas rumah kaca pada komune lokal. Ini juga berkontribusi pada lingkungan yang lebih aman bagi pejalan kaki dan jalan yang lebih bersih.
Bayangkan jika masyarakat bepergian dengan sepeda. Seberapa signifikan pengurangan biaya pada bahan bakar berbasis minyak dan bensin. Perubahan sederhana ini kemudian mendorong biaya bahan bakar industri turun secara radikal.
Denmark, salah satu dari sedikit negara yang dijuluki ‘kota sepeda’, biaya 1 liter bensin adalah 1,85 Denmark Krone. Tidak terlalu jauh di Inggris, harga 1 liter bensin sekitar 1,3 GBP, yang setara dengan hampir 11 Krone Denmark. DI Indonesia harga BBM rata-rata IDR9.000. Berapa kebutuhan untuk mobil. Manfaat ekonomi bersih dari menggunakan sepeda bisa sangat besar mengingat semua biaya bahan bakar, biaya perbaikan, dan biaya penggantian mobil. Sepeda tidak membutuhkan biaya banyak untuk perawatan, juga tidak membawa biaya bahan bakar. Manfaat ekonomi bersih untuk kota bersepeda bisa sangat besar.
Makalah penelitian 2007 oleh Cortright menyimpulkan bahwa penduduk Portland menghemat sekitar $800 juta dari penghematan bahan bakar saja. Uang ini bisa saja terbang dengan meningkatnya biaya bahan bakar, tetapi peningkatan radikal dalam jumlah pengendara sepeda di Portland sejak tahun 2001 sejak itu telah meningkatkan manfaat net-ekonomi bagi kota.
Makin padatnya kota dan tempat-tempat publik dengan mobil membuat ruang untuk parkir sangat sulit, dan karenanya mahal. Parkir sepeda membutuhkan area berdiri yang sederhana. Sedangkan parkir mobil membutuhkan ruang yang hampir sama dengan 12 sepeda. Bayangkan semua penggunaan lahan itu secara ramah lingkungan alih-alih memiliki semua lahan yang diparkir dengan mobil. Jumlah pohon yang dapat ditanam di tempat parkir tersebut dapat menghasilkan lingkungan keseluruhan yang lebih baik. Jangankan ramah lingkungan, perhatikan dampak sosial dari rumah yang bisa dibangun untuk rumah penduduk.
Di negara-negara seperti Belanda dan Denmark pemerintah mendorong pembangunan jalur sepeda dan menyediakan ruang parkir yang dapat menampung hingga 100.000 sepeda sekaligus.
Kota & Kota yang Lebih Sehat. Dampak dari gaagsan dan tindakan mempromosikan bersepeda sangat brilian jika dilihat dari manfaat kesehatan di kota-kota besar dan kecil. Kendaraan bermotor adalah penyebab utama polusi di kota-kota metropolitan, melepaskan gas rumah kaca yang sangat merusak atmosfer. Kota-kota yang mendorong bersepeda dan membangun jalur bersepeda yang tepat menghasilkan lebih sedikit emisi karbon, polusi suara, dan mengalami lebih sedikit penyakit terkait polusi di masyarakat. Kota-kota dengan lebih banyak pengendara sepeda lebih damai dan lebih bahagia mengingat lebih sedikit kemacetan yang terjadi yang menyebabkan polusi kebisingan yang lebih rendah. Ini dapat menyebabkan penurunan yang signifikan dalam jumlah kasus tuli, kebutaan, dan kasus asma di seluruh populasi.
WHO melaporkan pada 2014 berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa polusi luar ruangan menyebabkan penyakit berikut:
40% – penyakit jantung iskemik
40% – stroke
11% – penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
6% – kanker paru-paru, dan
3% – infeksi saluran pernapasan bawah akut pada anak-anak.
Penyakit itu semua bisa dikurangi hingga dihilangkan jika makin banyak orang bersepeda. Sepeda adalah inovasi yang futuristik. Meskipun tidak terbayang bahwa betapa banyak manfaat bersepeda. Tidak saja bagi kesehatan tubuh, relasi sosial, ekonomi dan yang terpenting dampak minimalnya terhadap lingkungan. Pemaparan di atas telah dengan jelas menunjukkan beragam manfaat bersepeda tersebut. Kota-kota yang masuk dalam daftar kota terbaik untuk bersepeda menyadari betul dan mengambil manfaat yang sebesar-besarnya teknologi hijau sepeda ini. Menyehatkan warga, menyehatkan bumi.
DI beberapa kota di Indonesia seperti di Surabaya, Bogor, Bandung dan Jakarta sudah mulai ada jalaur-jalur khusus untuk pesepeda. Tetapi orang bersepeda tidak hanya membutuhkan jalurnya, tetapi faktor keamanan, tempat parkir, keragaman dan keutuhan jaringan jalur sepeda. Apa yang menjadi 16 indikator Coya baik sebagai teladan untuk meningkatkan infrastruktur dan segala faktor yang membuat nyaman pengendara sepeda.
Apa yang bisa Anda kontribusikan agar bersepeda menjadi bagian hidup yang sehat, baik bagi tubuh dan bagi bumi? Inilah beberapa tips dan hal yang bisa dilakukan dan didukung:
- Pelajarilah tentang sepeda dan bersepeda dari buku-buku atau sumber bacaan yang relevan. Ini akan membuat kita mengenali soal sepeda dan memberi apresiasi yang pantas
- Kenali juga peralatan dasar yang direkomendasikan (tentu harus punya sepeda, lalu helmet, mungkin kaos tangan, bel atau lampu pengaman dsb), peralatan dasar portabel jika ada gangguan pada sepeda selama gowes di jalan
- Pahami dan ikuti juga panduan bersepeda yang sehat, misalnya penyesuaian bersepeda dengan kemampuan tubuh. Hindari pemaksaan jika terasa lelah.
- Siapkan enerji yang cukup sebelum memulai bersepeda. Bawa bekal minum dan makanan sesuai dengan jarak jalur yang akan ditempuh. Jalur tempuh ini baik jika dirancang dari awal. Tetapi tentu saja bersepeda adalah penuh dengan improvisasi. Anda bisa melewati jalur-jalur baru yang belum dikenal untuk mendapatkan pengalaman baru. Meski tetap berhati-hati dengan jalur yang belum dikenal.
- Mulailah bersepeda sebagai bagian dari olahraga, dengan melalui jalur-jalur sekitar tempat tinggal. Bagi pemula mulailah dari jarak-jarak yang cukup dan kontur jalan yang sesuai kemampuan awal.
- Bergabunglah dengan komunitas untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dan bisa saling berbagi. Dengan komunitas juga kita bisa membuat rencana bersepeda bareng pada jadwal tertentu.
- Dukunglah melakukan policy advocy pada pemerintah untuk mengembangkan insfrastruktur yang memadai dan maju bagi transportasi sepeda. Ini penting agar bersepeda juga mendapatkan haknya sebagai moda trasnportasi untuk segala kepentingan mobilitas warga.
- Promosikan bersepeda sebagai gaya hidup yang sehat. Sehat bagi tubuh, komunitas dan sehat bagi bumi.
—selesai—
i Kisah pesepeda yang melanglang buana: https://www.suunto.com/id-id/sports/News-Articles-container-page/The-most-bicycle-friendly-countries-in-the-world-are-/
.