Selasa (19/5), telah diadakan kelas virtual oleh Asia Institute of knowledge (AiKnow) by Remark Asia. Ini merupakan kelas ke-dua yang AiKnow adakan sejak adanya himbauan untuk tetap di rumah, dan masih bertemakan lingkup sosial.
Membahas soal sosial memang tidak akan habis dalam dua jam. Banyak sekali pertanyaan mulai dari proses FPIC sampai kajian Land Tenure yang melebar ke kasus-kasus spesifik di setiap perkebunan. Itulah kenapa penting bagi perusahaan untuk paham bagaimana menangani kondisi sosial masyarakat yang berbeda-beda di setiap daerah. Meskipun pakem, aturan, serta prosedurnya saja, aplikasinya pasti berbeda tergantung karakter dan watak masyarakat yang dihadapi.
Di dalam pelatihan kali ini pun demikian. Sesi awal dibuka dengan perkenalan yang dipandu oleh host AiKnow Remark Asia, yang meminta foto bersama per-perwakilan lembaga. Ada 37 lembaga yang diwakilkan oleh 106 peserta yang mendaftar, hadir di antaranya 82 peserta. Setiap lembaga mengirimkan 1-5 orang, yang dipotret per lembar berikut.
Perusahaan-perusahaan tersebut yaitu: Genting Plantations, PT Bio Inti Agrind, PT Inecda, PT Gandaerah Herdana, PT Fairco Agro Mandiri Kutai Timur, PT Hamita Utama Kasa, PT Kutai Balian Nauli, PT Riau Andalan Pulp & Paper, PT Toba Pulp Lestari, Cargill Tropical Palm, Musimmas Group, PT Pucuk Jaya, PT Agro Harapan Lestari, MP Evans Group PLC, PT Unggul Lestari, PT Sampoerna Agro, PT Pasifik Agro Sentosa, Permata Hijau Group, PT Royal Lestari Utama, PT Victorindo Alam Lestari, dan satu grup lagi yang akan disebut di bagian akhir tulisan ini.
Turut hadir juga dari lembaga konsultan dan non-perusahaan perkebunan, seperti PT Hatfield Indonesia, Daemeter Consulting, Ecotrop, Lestari Capital, Independent Consultants, PT TUV Rheinland Malaysia, PT TUV Rheinland Indonesia, Universitas Pamulang, Institut Pertanian Bogor, WWF Indonesia, Yayasan KEHATI, Kemitraan, Yayasan Ulin, Perum Perhutani Divisi Regional Jateng, dan Inspira Pustaka Aksara.
Diskusi berlangsung pukul 10.10, setelah 25 menit bertukar kabar antar peserta, dan berakhir pukul 12.45 WIB. Acara semacam ini juga bisa dijadikan sebagai ajang temu-kangen, menemukan kembali wajah-wajah lama, yang tadinya bersisian meja, sekarang bernaung di bawah logo yang berbeda. Karena di manapun kita berpijak, jika tujuannya sama yaitu sustainability, tidak masalah di manapun kita berdiri karena semua untuk kepentingan Ibu Bumi.
Dwi Rahmad Muhtaman, founder sekaligus President Direktur Remark Asia, memaparkan materi dan menjawab semua pertanyaan peserta selama 145 menit sejak pkl 10.20 – 12.45. Sesi ditutup dengan -seperti biasa- foto bareng yang dilakukan secara kilat karena Host dan Trainer harus segera undur diri untuk diskusi online lainnya bersama #membumilestari.
Ingin update terus info tentang AiKnow? Ikuti instagram remarkasia baik feed maupun story, karena kami lebih banyak melakukan diskusi interaktif di sana. Oh iya, satu grup perusahaan yang belum disebut di atas tadi.. adalah ini: satu foto isinya hanya mereka saja. Salut!
Sesi terakhir sebelum ditutup: foto bersama, sebanyak 3 lembar: