Juru.Buku #6 : For All The Tea In China
Dwi R. Muhtaman, host #JuruBuku #6 kali ini, menghadirkan Juru.Buku Decy Arifinsyah, seorang pencinta alam dan penggemar baca buku sambil minum teh. Buku pilihannya adalah For All the Tea
in China: How England Stole the World’s Favorite Drink and Changed History (Sarah Rose, 2011).
Buku ini berkisah tentang seorang tukang kebun: Robert Fortune. Dan kisah tentang teh yang mengubah sejarah dunia. Ia adalah seorang tukang kebun Skotlandia, ahli botani, pemburu tanaman – dan mata-mata industri. Pada tahun 1848, East India Company mengajaknya melakukan perjalanan klandestin ke pedalaman Cina – wilayah yang dilarang orang asing – untuk mencuri rahasia teh yang dijaga ketat.
Selama berabad-abad, Cina telah menjadi produsen teh tunggal di dunia. Inggris membeli teh ini untuk Kekaisarannya dengan menukar opium dengan Cina – sebuah hubungan beracun yang digencarkan Inggris untuk mempertahankan dua perang yang merusak. East India Company mendapat untung secara besar sebagai perantara, tetapi kemudian perusahaan itu tenggelam, setelah kehilangan monopoli untuk berdagang teh. Untuk menyelamatkannya maka mereka harus mendirikan perkebunan sendiri di Himalaya di India Britania.
Hanya ada dua masalah: India tidak memiliki tanaman teh yang layak tumbuh, dan perusahaan tidak akan tahu apa yang harus dilakukan dengan tanaman teh itu jika memang ada. Karena itulah Robert Fortune melakukan sebuah perjalanan berani. Interior Cina adalah wilayah terlarang dan hampir tidak dikenal di Barat, tetapi di situlah teh terbaik ditanam – oolong terkaya, soochong, dan peko. Dan Kaisar bertujuan untuk tetap menjaganya seperti itu.
jurubuku #merdekamembaca #merdekamenulis #bacabagiberdaya #readshareempower #mejabelajar